Cerita Horror yang tersembunyi tentang SMAku

Cerita tentang sekolah selalu menarik  untuk dibahas. Kisah tentang  pertemanan , romansa dan juga yang tak kalah menarik adalah kisah misteri yang ada dibalik tabir malam, yang sering diperbincangkan oleh teman-teman yang kadang sok berani, maupun yg tak sengaja melihat sosok-sosok yang memang berdiam disana.

Akupun juga begitu, dalam petualanganku menjadi seorang siswa SMA, aku juga tidak jarang mengalami fenomena-fenomena yang mengejutkan, mulai dari cerita tentang hantu tuyul, hantu buruk rupa, kuntilanak, hingga hantu tanpa wajah. Pada kali ini aku akan coba menceritakan beberapa kisah yang jarang sekali orang tahu, termasuk teman-temanku tentang beberapa sosok yang mendiami sekolahku.

Sebelumnya aku sarankan jika pembaca termasuk orang yang penakut, agar membaca disiang hari saja.

Sebelumnya aku tidak mau dan tidak berniat menceritakan tentang kisah kisah ini, bagaimanapun, aku menganggap cerita-cerita ini hanya aku dan teman-teman terdekatku yang tahu, aku juga tidak ingin membuat teman-temanku berfikir aneh, paranoid maupun akhinya mengetahui fakta-fakta yg sebenernya tidak seharusnya mereka tahu, dan lebih baik mereka tidak tahu saja. Hingga satu hari salah satu temanku menghubungiku untuk mulai bercerita tentang kejadian-kejadian aneh dan unik yang pernah aku alami, bahkan saat ini, saat aku menuliskan naskah ini dilantai 8 gedungku, dipagi ini masih ada kejadian aneh. Akhirnya untuk memuaskan dahaga dan rasa penasaran kawanku, mari kita selami sajak demi sajak, cerita demi cerita, kejadian demi kejadian. Dan kejadian ini dimulai dari.

PENAMPAKAN WANITA JELEK DIUJUNG KORIDOR KELAS X A

"Disuatu malam aku sedang berjalan dikoridor kelasku, membawa kamera dan kejadia aneh ini akhirnya muncul"

Aku sudah lama sebenarnya tidak mengalami kejadian "paranormal" disekitarku, saat kecil mungkin beberapa penampakan pernah aku alami, namun mungkin itu karena kepekaan anak-anak terhadap sosok gaib yang mungkin berpotensi untuk mencelakai anak-anak sepertiku. Hingga suatu ketika, pada bulan september 8 tahun lalu saat aku menjadi siswa baru diSMA ku, kejadian ini muncul.

Mungkin teman temanku mulai melupakan kejadian lama ini, tapi aku dan beberapa temanku yg berada disana masih sangat jelas mengingat apa yang terjadi. Waktu itu, teman-temanku dan beberapa teman diluar kelas kami dihebohkan dengan foto penampakan wanita yang bekeliaran disekitar kelas kami. Saking penasarannya aku juga menanyakan ketemanku, apakah dia melihat sosok yang sama yang aku lihat difoto ini ? Dan beberapa teman-temanku mengiyakan melihat sosok yang sama.

Kejadian ini dimulai dari acara tahunan kami, yaitu acara bazar, biasanya acara bazar dilakukan dihalaman utama sekolah kami, namun ketua osis menginginkan sebuah konsep baru, untuk dilakukan dihalaman bawah, yaitu halaman dilapangan voli disamping kantin , mengapa disebut halaman bawah ? Halaman ini berbatasan langsung dengan sungai, untuk memperindah estetika dibuatlah halaman yang berundak undak dengan bagian paling bawah adalah lapangan voli ini.

Sore itu hujan mengguyur sekolah kami, persiapan yang harusnya selesai dilakukan disore hari, terpaksa harus terhenti, outlet yang harusnya telah siap berdiri, masih belum menemukan bentuknya yang pasti, hari ini tema outlet kami adalah kedaerahan, karena itu kami juga menyiapkan beberapa kain batik-kain batik tua , entah itu peninggalan dari kakek nenek dan buyut kami, namun yang kami tahu nenek-nenek jaman dahulu suka sekali menggunakan kain ini sebagai kemben mereka, untuk mereka pakai sehari-hari bahkan saat mereka meninggal, kain-kain seperti ini yang akhirnya menemani sementara mereka, hingga akhirnya kain ini terlepas dan digantikan oleh kain kafan abadi mereka. Beberapa orang sering bilang bahwa barang-barang pribadi, atau barang-barang yang digunakan untuk upacara-upacara tertentu, seperti upacara saat sesorang meninggal menyimpan kenangan dan energi sendiri, namun pada saat itu kami tidak terlalu memikirkan itu, yang kami fikirkan adalah bagaimana semua dapat berjalan lancar dan kami dapat bersenang-senang keesokan harinya.

Pekerjaan belum selesai hingga sore hari, mau tidak mau kita harus kerja lembur dimalam hari, memang kami tidak sendiri, ada beberapa anak lainnya yang terus memperbaiki outlet mereka dan mendekorasi, demikianpun juga kami, kondisi kegelapan dimalam hari dan udara dingin yang menusuk seperti duri tak mengganggu pekerjaan kami. Malam harinya jam 9 pekerjaan baru selesai dilakukan, akhirnya kami bisa beristirahat sejenak dan memutuskan untuk menginap saja disini, toh apa yang lebih menyenangkan daripada menginap dikelas bersama teman-teman ?. Karena kondisi kelaparan, kita memutuskan untuk mencari makan dulu disekitar sekolah kami, meskipun jam segini sepertinya banyak yang tutup, namun bagaimana lagi ? Setelah bekerja keras, kami tidak bisa tidur dengan keadaan perut kelaparan seperti ini.

Dulu, dimana handphone masih memiliki kamera dengan resolusi yang jelek, aku selalu membawa kamera digital kemana-mana, kamera ini pemberian ibuku dan aku senang sekali memgambil gambar dari momen-momen tertentu. Termasuk saat bazar kali ini, kamera seperti tidak lepas dari tanganku. Setelah selesai membeli makanan, aku dan teman-temanku kembali keruang kelasku untuk beristirahat, kami melewati jalanan sekolah yang gelap dan sepi, kondisi malam ini benar-benar sepi, sepertinya aktifitas anak-anak terfokus dilapangan bawah, kami melewati gang- gang kecil antar kelas, hingga akhirnya sampai ditangga menurun yang gelap, dari sini tampak beberapa outlet telah berdiri dan panggung siap untuk acara bazar diesok hari. Aku meneruskan langkahku berbelok kearah kelasku, melewati koridor yang sepi dan gelap hingga sampai dikelasku diujung. Karena aku bersama teman-temanku, suasana yang sepi tak lagi menakutkanku, namun entah karena perasaaan apa yang mengganggu, tiba-tiba aku merasa aneh dengan koridor yang aku lewati ini, hawa dingin malam ini lebih dingin dari pada sebelumnya, suara air sungai yang mengalir juga menambah kesan mencekam dikoridor ini, hingga tiba tiba tanganku yang memegang kamera tiba-tiba saja ingin aku angkat , menyalakannya dan memotret koridor sepi didepanku, tangan aku angkat, tombol aku tekan, dan flash tiba-tiba memenuhi seluruh koridor yang gelap itu dalam sekejap. Sejenak aku dan teman-temanku bingung, kenapa aku melakukan itu, terlebih dikoridor sepi, malam-malam lagi , bukankah sangat aneh dan "pamali" untuk mengaktifkan kamera dan memotret ditempat dan kondisi seperti ini ? Tapi entahlah, aku juga setengah sadar sepertinya waktu itu.

Acara hari itu berlangsung sukses, semua teman bergembira, aku juga. Beberapa hari kemudian seorang temanku ingin mengcopy foto-foto yang aku kumpulkan kemarin, dan karena kebiasaan seorang afin membawa notebook setiap hari, langsung saja aku buka file-file dikartu SD kameraku. Satu demi satu foto aku buka, kadang ada foto yang lucu dan kami tertawa bersama, hingga sampai difoto yang aku ambil secara tidak sengaja waktu itu. Foto sebuah koridor, foto paling aneh diantara foto yang lain yang berisi foto senyuman teman-temanku diXB, foto yang hanya berisi koridor gelap yang dalam sedetik itu tersinari cahaya lampu flash kamera. Dalam foto itu terdapat sebuah koridor dengan pembatas berupa besi crom yang mengkilat yang memancarkan kembali cahaya flash, membuat dia berkilauan, namun aku merasa aneh dengan besi pembatas yang berada diujung, dia tidak berkilau, malah kesannya besi crom itu tidak ada, seakan ditutupi sesuatu, sesuatu yang samar, padahal dengan jelas waktu itu tidak ada siapa-siapa disana, aku dan temanku sadar akan hal itu. Sebenarnya aku takut berlama-lama melihat foto ini dan ingin segera saja menghapusnya, namun temanku yang berani malah mengzoom foto itu, dan disitulah kami berdua kaget, disana keliatan sosok perempuan, samar-samar bersandar pada pagar pembatas itu, menutupi sebagian dari mereka, terlihat jelas tubuh sosok wanita itu, rambut panjangnya, tubuh bagian kakinya, namun entah ini kerusakan dari kameranya atau bagaimana, bagian kaki dari lutut hingga telapak kakinya tidak ada. Kami berdua tidak percaya dengan apa yang tertangkap digambar ini, berikutnya aku ceritakan juga keteman-temanku yang lain, mereka pun juga sama, merinding dengan apa yang tertangkap digambar tadi. Tak sampai disitu saja, aku yang agak keheranan  dan juga takjub, memposting foto ini difacebookku, waktu itu memang media sosial yg satu ini banyak pemakainya, sontak saja foto ini mengundang komentar dan perdebatan dikalangan teman-temanku yang lain, ada yang percaya, ada yang menganggap hanya tipuan atau glitch pada kamera. Aku tidak peduli dengan berbagai tanggapan itu, yang jelas aku dan temanku tau, bahwa memang ada sesuatu dimalam itu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kisah tentang sandal kanan cinta pertamaku.

Sejauh ini kisah ini hanya aku dan seorang temanku yang tau,bahkan seseorang yang aku sebut cinta pertamaku tidak tahu kisah ini, jadi mari kita mulai kisah kedua ini.

Bagi sebagian orang cinta pertama terasa lembut, hangat dan manis, begitulah aku mendefinisikan cinta pertamaku. Namun kali ini aku akan cerita hal aneh yang terjadi disekitar kami, bukan tentang romansa apa yang terjadi diantara kami.

Sebut saja cinta pertamaku ini adin, agar tidak terlalu panjang menyebutnya, lucu memang, karena seperti memplesetkan namaku sendiri saja ya,"afin".  Aku dan adin memiliki sebuah hubungan, entah hubungan apa itu, tapi yang jelas aku suka dia, nyaman bercerita dengannya dan hatiku selalu berdegub kencang saat melihat dia. Hingga sekarang aku tidak tahu apa yang dia rasakan padaku, tapi yang jelas disela sela kesibukanku sebagai ketua OSIS, Tugas, ulangan dan PR dikelas, aku dan adin selalu bertelepon disetiap malamnya. Aku dulu hanya anak kost yang tidak terlalu kaya, jadi supaya bisa tetap berhubungan tiap hari, aku menelepon dia dijam-jam malam, ya jam 12 ke ataslah, hanya untuk mengobrolkan bagaimana harinya hari ini, bagaimana kabarnya , apa yang terjadi dihidupnya, teman-temannya, apakah dia memiliki masalah hari ini, bagaimana keluarganya dan hal-hal menarik yang terjadi dihidupnya. Kehidupan seperti ini membuat kami sesekali mengantuk dikelas, sering kali tertidur dengan kedua handphone masih tersambung dikedua ujungnya. Termasuk saat kita bertelepon malam ini, dia bercerita bahwa sandal kesayangannya hilang entah kemana.

Sandal kesayangan adin berawarna biru muda dengan gambar lebah kuning dan inisial namanya dibagian bawah, aku ingat karena pernah sekali memotretnya dulu. Sandal ini sangat istimewa baginya, aku lupa kenapa istimewa, entah karena dibelikan ayahnya atau ibunya, aku lupa, secara itu sudah 7 tahun yang lalu. Singkat cerita, sandal itu hilang entah kemana, menyisakan bagian kirinya saja didepan kamarnya, sedangkan yang kanan hilang.

Waktu itu kami berdua sedang mengalami masa peng asramaan, aku dan adin termasuk dalam kategori siswa dari kelas pilihan, dia cewek yang pintar dan teliti menurutku, jadi kami berdua dan teman-teman dari 2 kelas yang berbeda ditempatkan dalam asrama khusus selama 1 bulan, dilatih khusus untuk dapat memahami dan hafal tentang bahasa inggris. Pada awalnya, aku tidak merasakan hal aneh yang ada disekitar asrama ini, semua berlangsung damai dan tentram. Pagi hari kami sekolah seperti biasa, pulang sekolah dan malam hari kami belajar bersama ditempat ini. Asrama adin/ asrama cewek terletak disayap kanan atau bagian selatan , sedangkan asramaku terletak dibagian sayap kiri, dengan ditengahnya terdapat gedung aula besar tempat kami biasanya memerankan pentas seni.

Waktu terus berlalu, kondisi damai itu mulai disusupi cerita-cerita kejadian aneh diasrama, entah itu betulan atau hanya sekedar imajinasi dari teman-temanku, tapi yang aku tahu pasti cerita-cerita ini memang didukung dengan kondisi asrama yang agak suram. Aku sendiri mengalami beberapa kejadian aneh yang terjadi didepan mataku sendiri, dan cerita-ceita ini memperpanjang rangkaian kejadian aneh yang kami alami. Salah satunya cerita tentang sandal biru ini.

Adin sepertinya agak menyayangkan kejadian hilangnya sandalnya, bahkan hingga asrama kami selesai dan dibubarkan , keberadaan sandal itu masih belum ditemukan, lucu sih dengan hanya asrama yang hanya seluas itu, dengan jumlah penghuni yang sebanyak itu, sandal dengan warna seterang ini bisa tidak ditemukan. Entah disembunyikan seseorang atau disembunyikan sesuatu aku sampai sekarang juga masih belum tahu, masih merupakan misteri bagiku.

Pada suatu hari aku berkesempatan mengunjungi asrama perempuan itu lagi. Ini pertama kalinya aku masuk dan tahu bagaimana kondisi didalamnya, agak suram sih bagian dalamnya. Apalagi bagian tangga, hingga sampai dilantai dua, meskipun disiang hari, kondisi disini tampak tidak menyenangkan, suram, gelap dan lembab. Kali ini aku sendirian berada diasrama ini, aku lupa mengapa aku kesini, entah ada perintah atau memang keinginanku untuk menelusuri asrama ini, yang jelas aku merasa ini kesempatanku untuk melihat kamar adin, dan mencari sandal kesayanganannya yang hilang, kali aja dengan ditemukannya sandal ini, aku bisa melihatnya kembali tersenyum dan hubungan kami bisa lebih mencair. Sederhana ya memang pikiran anak SMA waktu itu ? wkwkwk... Aku menyusuri koridor demi koridor, kamar satu persatu aku buka, aku cari dibagian bawah kolong meja, kolong tempat tidur, dipojokan kamar, dimanapun tempat dengan kemungkinan sandal itu berada. Jangan salah kira aku pemberani kawan, menganggap aku seorang pemberani, ditempat itu sendirian, dengan tidak ada orang disana, tentu aku sedikit ketakutan juga. Jadi aku setengah berlari saat menyusuri kamar demi kamar, melihat dengan cepat dan sekilas, buru-buru karena  perasaan bawah sadarku mengatakan untuk tidak lama-lama disini.

Sudah lebih dari separuh kamar diasrama ini aku cari, namun tetap saja nihil, sandal itu tidak ditemukan, bahkan dibekas kamar adinpun , tidak ada tanda-tanda keberadaan sandal itu, hanya ada bekas tempat tidurnya yang rapi, berbalut seprai hijau dengan warna bantal yang senada, kamar ini begitu sunyi sepi saat ini, tidak terbayang kamar ini dulu penuh canda tawa, menjadi saksi bisu bagimana kami mengisi perasaan masing-masing, membelah sunyinya malam. Berbeda dengan kamar lainnya dimana aku sedikit ketakutan dan ingin terburu-buru, dikamar ini aku merasa damai dan nyaman untuk berlama-lama, hanya 1 hal yang membuatku ingin segera pergi dari sini,yaitu untuk segera menemukan apa yang aku cari.

Pencarian terus aku lanjutkan, namun benda yang aku cari tak kunjung kutemukan, aku tak suka berlama-lama disini. Namun hingga titik ini, aku tidak menemukan bahkan sebuah tanda bahwa sandal istimewa itu bisa ditemukan. Dalam pencarianku yang terburu-buru, aku merasa mungkin melewatkan sesuatu, sesuatu yang mungkin penting. Aku berhenti sejenak dalam kegelisahanku, mencoba memikirkan kembali tempat mana yang belum kusentuh, yang belum kucari. Dalam perenunganku aku jadi teringat cerita temanku tentang kamar diujung koridor, tentang kamar yang entah tidak ditempati atau memang lampunya mati, aku juga sudah mulai lupa, tapi yang jelas sepertinya aku belum memeriksa kamar itu, dan aku juga ragu mana mungkin sandal bisa berada diruangan sejauh itu dari ruangan pemiliknya. Dalam keraguanku aku berfikir sejenak tidak ada salahnya dicoba, dengan perasaan yang was-was, dan jantung yang berdegup agak kencang aku melewati koridor menuju kamar itu. Perasaanku benar-benar tidak enak, kakiku sudah siap-siap berlari manakala ada sesuatu yang terjadi.

Dari tempat ini aku sebenernya tak yakin akan ada apa didepan sana, tapi dari kejauhan aku melihat beberapa benda tergeletak tak beraturan, seperti memang ditinggalkan begitu saja tanpa dirapikan pemiliknya. Aku melihat disekitar, dilantai tampak tergeletak beberapa sandal yang sepertinya sengaja ditinggalkan, namun aku tak melihat sandal yang manis yang aku cari. Aku mencoba masuk kedalam kamar itu, tidak seperti kamar yang lain, kondisi kamar ini berantakan, entah mungkin akan dijadikan gudang atau bagaimana,aku tidak tahu. Pintu mulai aku buka, tirai diujung kamar menutupi cahaya untuk masuk, menambah kesan tidak menyenangkan, aku mencoba menghidupkan lampupun, lampu tidak hidup, aku menyerah. "Ya sudahlah, jika memang tidak ketemu kali ini, mungkin besok-besok aku bisa kesini lagi", pikirku , " mungkin aku bisa mengajak bagus atau rizki " lanjutku. Pintu akhirnya aku tutup sembari kelegaan mengalir ditubuhku. Akupun bersiap untuk pergi, aku melangkah mulai meninggalkan kamar menakutkan itu, namun saat aku melihat kelantai didepan kamar itu, Aku melihat ada satu sandal yang sendiri, berwarna hitam agak jauh dari sandal-sandal tadi. Anehnya mengapa tadi aku tak melihatnya, entah mungkin karena aku terlalu fokus kekamar ini atau memang sandal ini baru ada saat aku keluar kamar ini, pikiran-pikiran seperti inilah yang membuatku agak merinding ditempat seperti ini. Sayangnya sandal ini berwarna hitam, tidak mungkin ini sandal manis milik adin, namun saat aku perhatikan, ternyata sandal ini terbalik, aku terlalu ketakutan rupa-rupanya hingga tak memperhatikan detail ini. Akhirnya aku ambil sandal ini dengan tanganku dan membaliknya, Aku masih ingat perasaanku saat melihat sandal ini, rasanya seperti menang jackpot, seperti ulangan fisika dan kamu dapat nilai 100, pikiranku mulai terbayang-bayang dia akan bahagia dan bilang makasih ya afin, kamu memang pahlawanku. Ya sandal ini adalah sandal biru bergambar lebah milik adin.

Dalam euforia, aku tak lagi memperhatikan rasa takutku, aku berlari dalam kesenangan melewati tangga dan ingin segera menghubunginya. Saat aku sudah dikostku aku langsung menghubunginya, namun ketakutanku sekarang berganti, aku takut menghubungi, padahal ingin sekali aku memberikannya dan melihat dia tersenyum bahagia. Namun sepertinya aku memang penakut, aku tidak menghubunginya.

Singkatnya keesokan harinya, aku datang pagi-pagi kekelas, masuk kedalam kelasnya, menuju bangku tempat duduknya dan mengikat sandal itu dibawah bangkunya, kemudian aku mengiriminya SMS singkat untuk melihat dibawah bangkunya, Sampai sekarang aku tidak tau ekspresinya saat dia melihat itu, pun sama sampai sekarang dia juga tidak pernah tau bagaimana cerita sandal kesayangannya bisa kembali. Semua masih misteri diantara kami berdua.

Dalam pandanganku kisah ini merupakan kisah romansa, hingga 7 tahun berikutnya aku bercerita ketemenku dan baru sadar bahwa ini merupakan kisah misteri, terutama tentang sandal biru itu. Bagaimana mungkin sandal ini hilang dan tak ditemukan, padahal sandal itu tidak tersembunyi, dia ada disana, menunggu pemiliknya menemukannya. Dan bagaimana dia bisa berjalan begitu jauh dari kamar pemiliknya dan hilang begitu saja, padahal pemiliknya sangat menyayanginya.

Seorang sahabat bijakku berkata padaku, Sebuah misteri, cerita tentang hantu, memang menakutkan, tapi tahukah apa yang lebih menakutkan dari semua itu ?  Yaitu melihat orang yang kita cintai terluka.

-----------------------------------------------------------------------------------------



Teror tentang asramaku masih berlanjut, dan sepertinya cerita kali ini adalah salah satu puncaknya, ini kejadian yang aku alami sendiri dan seorang temanku, dimalam hari, disaat semua tertidur dan berkelana dalam mimpi. Jadi mari kita mulai kisah tentang.

TEROR TUYUL PENGHUNI LEMARI BERISI KAIN KAFAN

" Semua orang tahu apa itu kain kafan, sebagian orang pernah memegangnya langsung, tapi tidak semua berani tidur dengan lemari berisikannya"

Masih tentang misteri asramaku, asramaku memang memiliki banyak misteri, mungkin karena bangunan ini bangunan tua yang dibangun tahun 98, dan dibangunan dan asrama sebesar ini, tidak ada orang yang menempati.

Cerita sebelumnya bercerita tentang asrama wanita, kali ini tentang asrama yang aku tempati. Semua orang yang pernah tinggal dalam asrama pasti memiliki banyak kenangan yang menyenangkan, apalagi jika asrama ini hanya berlangsung beberapa saat, aku merasakan semua ini seperti kita sedang liburan dan pindah tidur bersama teman-teman sekelas kita. Sebuah momen yang menyenangkan bisa begadang malam malam, main game, melakukan aktivitas bersama-sama. Namun setiap momen menyenangkan pasti ada saja sesuatu yang mengusik, seperti mahluk yang satu ini.

Sudah sejak lama, sejak tahun-tahun sebelumnya aku mendengar cerita tentang kejadian kejadian aneh yang ada ditempat ini, mulai dari kakak kelasku, hingga beberapa penjaga sekolah. Aku termasuk anak yang senang duduk, berdiskusi dan mencari jawaban serta cerita-cerita lokal akan kejadian kejadian disini.

Siang itu aku sedang menemui salah satu penjaga asrama kami, penjaga asrama ini masih baru, baru beberapa hari ini dia ditempatkan diasrama ini, dan kami memang sebelumnya sudah saling kenal. Karena sudah sangat akrab kami mengobrol banyak hal kali ini, tentang siapa anak gadis yang cantik di asrama ini, tentang siapa yang pacaran dan sering curi curi waktu untuk ketemu ditengah malam dan hal-hal aneh yang terjadi diasrama ini beberapa hari belakangan. Lucu sekali bahwa gangguan yang dialami penjaga baru ini juga terjadi ke siswa yang lain, seperti ditengah malam ada yang menabuh dan membuat suara keramaian, tentang ada yang tiba-tiba lalu lalang disekitar musholla dan tentang suara tokek dan sosok perempuan yang ada dilab.

Aku jadi teringat kebiasaanku waktu itu, jadi selama diasrama ini aku sangat suka tidur dimusholla, bukan karena aku tidak kebagian jatah kasur dan kamar, tapi entahlah, dimusholla ini aku bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak, meskipun sendirian dan hanya beralasankan karpet, aku sangat senang bisa tidur tiap malam disini. Suatu malam, setelah mendengar kisah penjaga tadi aku mulai agak parno tidur sendirian dimusholla ini dan mulai agak waspada dengan tanda-tanda yang mungkin mengantarkanku kesosok penampakan yang sering muncul. Kejadian pertama yang sangat mengangguku adalah munculnya suara tokek, yang padahal dari dulu tidak pernah terdengar disini. Pernah tau mitos tentang tokek ? Kalo kamu belum tau, jadi mitosnya adalah, tokek akan mengeluarkan suara , tokek.. Tokek..tokek.. Dan coba kamu hitung.. Dia akan mengeluarkan suara itu kurang dari 7 kali atau lebih dari 7 kali, dia akan sangat jarang sekali mengeluarkan suara pas 7 kali, karena jika dia mengeluarkan suara 7 kali berarti disekitar dia ada sesosok hantu dan berarti sosok itu juga ada sekitarmu. Percaya atau tidak silahkan buktikan sendiri.

Malam itu aku bersiap siap tidur dimusholla seperti biasa, antara jam 11 malam sesudah belajar kelompok bareng dengan teman-teman, dengan adin juga, hatiku tentu berbunga-bunga kan, wah agak melankolis nih ceritanya, tapi tiba-tiba hawa menyenangkan itu berubah menjadi menyeramkan. Pertama dimulai dari kemunculan suara tokek itu yang saat aku hitung jumlahnya tepat 7 kali, akupun mulai merinding, hingga berapa detik kemudian, tiba tiba ada suara seperti kayu jatuh .. "dubraaak" dari arah barat musholla, membuatku segera lari menuju kamarku, aku terkejut dan juga ketakutan,memang bisa jadi kucing atau tikus, tapi dengan kondisi musholla yang dikelilingi kaca hingga aku bisa melihat menembus lingkungan sekitar yang gelap membuatku tidak nyaman dan ingin segera meninggalkan tempat ini.

Sejak kejadian dimalam itu, aku sekarang tidur dikasurku sendiri, disamping kasur sahabatku, didepan lemariku. Ada kejadian unik tentang lemariku ini, dulu saat awal pindah ke asrama ini, kita kan para cowok tentu rebutan untuk mendapatkan kasur dan letak kasur yang terbaik menurut kita. Aku dan temanku mengalah dan mendapatkan kasur dipojokan ruangan, tentu aku tidak terlalu mempersalahkan, bagiku kasur adalah kasur, semua sama saja. Namun tidak dengan lemari didepanku ini, dihari pertama saat aku mulai memindahkan pakaian-pakaianku ini, aku melihat dibagian bawah lemari ini ada sehelai kain putih, pada awalnya aku tidak tau ini kain apa dan mengapa ada disini, namun tiba-tiba teman-temanku bercanda
 "mungkin saja itu kain kafan",
 "ah tidak mungkin " pikirku," buat apa juga, apa ada orang mati", jawabku

Tapi jika dilihat-lihat kain ini seperti kain kafan sih, bentuknya, tingkat kekasarannya. Ah, entahlah..
Dalam beberapa hari aku masih memikirkan tentang misteri kain ini, hingga aku ingat, bahwa bisa jadi ini kain untuk siswa-siswa latihan atau pratikum tentang cara mengurus jenazah. "Ya , ini lebih masuk akal" pikirku.

Suatu malam dipertengahan periode asrama diakhir pekan, kami berdua sedang mencoba game yang baru kita dapatkan, dulu tidak mudah untuk mendapatkan game seperti ini, untuk downloadpun juga kita agak kesulitan, Setelah dengan meminta kepada temanku, akhirnya kita fokus untuk menghatamkan game ini. Kami bermain mulai dari jam 7 malam hingga jam 1 malam waktu itu, mouse ditangan kanan, keyboard ditangan kiri, level demi level berhasil kita lewati. Teman-teman mulai tidur satu persatu, keramaian kamar asrama mulai menghilang digantikan suara dari game ini yang kami kecilkan agar tidak menganggu. Lampu kamar mulai dimatikan oleh temanku, mata kami masih terpaku pada layar, mengagumi jalan cerita game ini yang mengesankan. Ditengah malam, tempat kami bermain saat ini berhadap-hadapan dengan lemari yang kubicarakan tadi, diawal tidak ada hal-hal aneh yang kami rasakan, kami makin larut dalam permainan, hingga saat kita makin tenggelam dalam game ini, Tiba-tiba sepintas kami berdua melihat sekelebetan anak kecil berlari didepan kami, kami berdua terdiam, dia  agak putih dan transparan, berlari melewati kami dengan cepat masuk kedalam lemariku. Kami berdua terdiam, game berhenti, dan aku menatap temanku dan bertanya,

" apakah kamu lihat apa yang aku lihat ?" tanyaku

 "maksudmu apa yang berlari didepan kita tadi ?" tanyanya balik

"iya, anak kecil tadi" jawabku

Kemudian kami melihat kelemariku dan melihat pintu lemariku yang sebelah kiri bergerak berayun seperti baru saja ada angin yang menerpanya, membuat kami segera mematikan game , dan tidur dibalik selimut dengan ketakutan malam itu, tidak tau apa yang kami lihat barusan dan mungkin hanya efek kelelahan setelah maraton game kami.

Hari-hari kemudian berlalu sejak saat itu, aku anggap kejadian itu hanya mungkin kebetulan, atau ada hewan yang menganggu kami. Kami tidak curiga apapun tentang kejadian ini, hingga suatu ketika dipagi hari , aku merapikan baju-bajuku dilemariku, baju yang bersih aku taruh dirak lemariku dan baju kotor aku keluarkan untuk aku cuci. Tiba-tiba saat aku menarik bajuku, ada uang 50.000 berwarna biru yang terjatuh. Aku saat itu bingung, karena aku tidak merasa kehilangan uang, tapi ini kan lemari pribadiku, bagaimana mungkin ada uang sebesar ini disini, jika ini memang uangku yang kesingsal, tidak mungkin akan sebesar ini juga, waktu itu uang sakuku hanya 70.000 per minggu, tidak mungkin uangku 50.000 hilang dan aku tidak tahu, bisa mati kelaparan aku dengan hanya sisa 20.000 dikantongku. Jadi uang ini milik siapa ?


Aku teringat kejadian dimalam itu, sambil melihat kain putih yang ada dibagian rak bawah lemariku, tidak berani aku campur dengan  baju-bajuku, apakah memang sosok yang kami lihat itu adalah tuyul ? Kemudian dia lupa atau uang ini terjatuh dari dia dan terjebak dilemari ini ? Hingga saat tulisan ini ditulis, semua ini masih merupakan misteri, aku dan temanku masih belum tau, tapi uang yang terjatuh dan terjebak dilemari ini adalah bukti, bahwa memang ada sesuatu yang membawanya kemari.

Posting Komentar

0 Komentar