Tentang Peduli

Baru baru ini aku belajar sesuatu tentang yang namanya sikap peduli
Seperti yang dikatakan oleh robert T kiyosaki tentang sikap peduli

" berhentilah berfikir tentang masalahmu, mulailah berfikir tentang masalah orang-orang dan cobalah memecahkannya, disitulah manusia mendapatkan sebuah nilai "

 dalam fikiranku ada beberapa hal yang menarik tentang sikap peduli, tentang apa itu kepedulian dan bagaimana kita bisa menjadi orang yang peduli terutama terhadap apa yang ingin kita pedulikan. Menurutku kepedulian itu sikap yang penting , dan menjadi salah satu hal utama yang harus dimiliki setiap manusia. Aku yakin setiap manusia memiliki sikap peduli, namun seberapa besar ? Tentu tidak ada yang tahu dan tidak ada bisa yang menilai. Bagaimanapun sikap peduli tidak dapat diukur dan dibuktikan dengan kata-kata.

Dalam sebuah jurnal dikompas.com seseorang menjelaskan bahwa  Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

Ada istilah psikolog tentang " orang yang cuek adalah orang yang paling peduli tentang semuanya ". Tentu ini bertolak belakang dengan apa yang kita yakini, tapi kemungkinan seperti ini bisa saja terjadi. Dosenku berkata suatu saat orang yang memiliki kepedulian paling tinggilah yang akan berhasil. Aku belum terlalu mengerti apa maksud dari perkataannya, namun aku belajar untuk tidak menelan mentah-mentah apa yang dikatakan olehnya, bisa jadi memiliki maksud hal lain, tentu karena aku tau karakter dari dosenku.

Menurutku sikap peduli memiliki 2 mata yang tajam, memiliki 2 sisi yang bisa saja menyelamatkan bisa juga membuat kita terpuruk.  Tentu kita pernah melihat scene dimana seseorang yang berusaha menjadi seorang pahlawan malah saat dia berusaha menyelamatkan seseorang dia sendiri yang menjadi korban, tentu jika itu dilakukan orang yang kuat yang melebih masalah yang akan dilewatinya serta tidak memiliki orang yang dia sayang mungkin resikonya akan sangat kecil dan tidak masalah, namun jika sebaliknya, tentu akan menjadi hal bodoh saat berusaha menyelamatkan orang lain saat diri kita sendiri terancam.

Dari sini aku mulai paham tentang sesuatu yang bersifat peduli dengan diri sendiri, atau peduli dengan orang lain, menempatkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri, atau tentang tujuan hidup, kepentingan kita, goal kita diatas kepentingan orang lain, hingga sekarang aku masih belum begitu paham mana yang lebih benar.

Tapi marilah kita melihat beberapa studi kasus yang aku pernah lewati, studi kasus yang sudah sudah khatam jadi aku bisa menilai secara keseluruhan alurnya. Tentang bagaimana aku mengambarkan sikap peduli ini.

Dulu-dulu sekali, aku pernah menjadi seorang menjadi seorang pemimpin diantara banyak orang, orang-orang menyukai bagaimana caraku memimpin dan bagaimana aku menjadi pendengar yang baik bagi banyak orang, dimata orang-orang aku adalah orang yang mengagumkan, dengan sebegitu banyak prestasi dan kepemimpinan yang sukses membawa kepada titik tertinggi dan acara-acara yang begitu banyak inovasi. Namun yang banyak orang tidak tahu adalah dengan begitu banyak kesuksesanku, dibaliknya aku mengorbankan banyak hal, tentang teman-teman kelasku yang sampai sekarang sepertinya banyak yang tidak respect ke aku, entah aku salah apa, hanya sedikit sepertinya yang mengerti dan bener-bener paham. Yang paling menyedihkan adalah saat aku harus kehilangan orang aku cintai.

Aku mengingat kata-kata yang dia ucapakan adalah " kamu tidak memiliki waktu untukku, sedangkan jika kamu butuh aku, aku selalu ada untukmu " . Kata-kata diwaktu malam yang gelap, saat kita menelpon untuk terakhir kalinya. Aku tahu aku begitu sibuk hingga aku berubah, tidak mengiriminya kabar tidak menelponnya lagi. Aku terlalu sibuk dengan orang-orang , aku begitu senang untuk melayani orang-orang, hingga tidak tau bahwa aku menyakitinya. Akhirnya aku kehilangan dia dan dia sepertinya tidak memaafkanku.

Hari ini aku menjadi tidak terlalu peduli dengan banyak orang, ya meskipun aku masih peduli dengan urusan orang-orang, namun aku belajar untuk tahu apa yang diprioritaskan. Aku belajar untuk tahu untuk tidak terlalu peduli, namun masih cukup peduli, bagaimanapun aku melihat beberapa temanku yang terlalu baik cenderung dimanfaatkan, dan mereka malah menyakiti orang-orang yang mereka cintai dan itu pasti, namun aku masih belum melihat ending dari semua ini, jadi aku belum bisa putuskan akan jadi orang sepeduli apa.


Bagaimanapun sikap peduli itu penting , namun sikap peduli yang salah hanya membuat kite menderita jauh lebih dalam lagi , pedulikan orang yang peduli dengan kita, bukan seseorang yang keberadaanya tidak penting dengan tujuan dan hidup kita. Karena bagaimanapun kita tidak bisa membuat semua orang bahagia. Fokus pada tujuan kita dan fokus dengan apa yang membuatkita bahagia dengan tidak mengorbankan orang yang kita peduli dan kita cintai.

Posting Komentar

0 Komentar