sabotase diri

"Kenapa seseorang mudah sekali memberikan nasihat tentang kesalahan atau kemana orang lain harus menuju atau lakukan,sedangkan sangat payah dalam mengurus masalahnya sendiri ?"

Ya , ini yang sering aku alami, sangat sigap dalam mengatasi dan menbantu orang lain, sangat payah dalam membantu diriku sendiri, sangat sigap dan penuh kekuatan dan semangat dalam menolong orang, sangat pemalas dan penakut saat berurusan dengan masalahku sendiri ?

Apa dan mengapa hal ini terjadi ? Mari kita selidiki.

Untuk dapat melihat ini, mari kita jalan jalan kemasa lalu,ke masa kecilku lebih tepatnya, orang-orang sepertiku biasanya dapat dilacak bahwa hidupnya penuh dengan penolakan, atau tidak dispesialkan atau sering mengalami kesepian dalam hidupnya. Akhirnya dia akan melakukan apapun  asal orang yg dapat mengusir kesepiannya dapat selalu disisinya, baik itu teman atau pacar atau apapun.

Terdapat pola dalam hidupku, bahwa dengan melakukan sesuatu untuk orang lain membuatku merasa spesial, menjadikan jiwaku lebih baik, hatiku tentram dan merasa seolah olah aku bukan org yg egois.

Padahal ada sebuah hukum yang berbunyi "jika kamu tidak egois dan selalu ada untuk orang lain, sebenernya kamu egois, hanya saja kamu egois pada dirimu sendiri".

Hal hal demikian tentu membawa efek samping, membuat pekerjaanku menjadi berkali kali lipat, membuatku mudah lelah,pekerjaanku tak terselesaikan, dimarahin karena pekerjaanku tak selesai selesai, namun yang lebih parah adalah, aku menjadi kecanduan, ya menjadi kecanduan untuk terus mengalah dan membantu orang, sama seperti narkoba mungkin, perasaanku jadi hampa saat tidak bisa mengalah demi orang lain,bukan mengerjakan tugasku sendiri. Dan ini tidak baik.

Dalam hal cinta aku jadi bucin, dan ini gak sehat, menyandarkan fakta bahwa kebahagianku terletak pada orang lain, kalo dia memperlakukanku dengan baik aku bahagia, kalo tidak, aku bisa galau seharian, dan ini hanya akan cepat atau lambat akan mengakhiri sebuah hubungan.

Lalu dimana sabotase dirinya ? 

Tentu pada kenyataan bahwa kita tidak bisa mengendalikan diri kita sendiri, dan tidak menyadarinya, bahwa sebenernya masalah kita ini sepele, namun diri kita sendiri memperumitnya, persis seperti bagaimana kita memikirkan masalah orang lain,begitu sederhana, ketemu titik masalahnya dan jalan keluarnya, namun mereka sendiri juga bingung, seperti hidup dalam kegelapan, seperti terjebak dalam labirin, sedangkan kita penonton dari atas melihatnya bahwa, pintu keluarnya sebenernya hanya tinggal 5 langkah lagi.

Jadi selalu ingat tentang pertanyaan VCR dan sabotase diri ini , dan selalu waspada terhadap perasaan,emosi dan cara berpikir kita sendiri serta nilai nilai apa yang kita pegang.

Posting Komentar

0 Komentar