tentang pertanyaan VCR

Aku sedang membaca buku " sebuah seni untuk bersikap bodo amat" dan aku sampai pada bab ttg pertanyaan VCR, anda pasti bingung, apa itu VCR ?

Terutama anda yg belum baca bukunya, ini adalah bab yg menarik, VCR sejatinya adalah alat untuk merekam dan menampilkan rekaman video ditelevisi pada tahun 90 an, seperti CD player ditahun 2000 an atau sekarang apa ya ? Intinya alat ini memutar sebuah kaset yg berisi video dan audio ke layar televisi.


Lalu apa itu pertanyaan VCR ?

Mungkin anda ingat ,terutama yg cowok, dulu waktu kecil, kita dianggap jenius oleh orang tua kita, karena waktu kecil dapat mengoperasikan sebuah VCR, atau DVD player bahkan tanpa membaca petunjuk penggunaan,karena tentu kita belum bisa membaca dan bahasa inggris pula ,ya kan ?

Kita hanya belajar dengan melihat orang melakukannya dan kita utak atik sendiri, kita belajar dengan memencet tombol tombol tersebut dan akhirnya mengetahui fungsinya,

Ya walaupun ada resiko rusak dan dimarahi si, tapi toh akhirnya kita dipuji karena kita jdi anak jenius yg paham mengoperasikan elektronik diusia kecil,yg orang tua bahkan tidak tau, gaptek, dan sulit sekali belajar dan memahami ,

Tapi sebenernya apa yang terjadi si ? 

Bukankah orang tua lebih dewasa, lebih pandai,lebih berpengalaman, tpi mengapa untuk hal simpel seperti ini, kalah dgn anak umur 5 tahun ?

Itulah pertanyaan VCR !

Anak kecil terbiasa penasaran, mengutak ngatik, tanpa peduli resiko, hasilnya ,sepanjang pengalaman dia makin paham dan tau cara mengoperasikan, sedangkan orang tua terkesan hati hati dan menganggap ini teknologi tinggi, tidak terbiasa dan bukan wilayahnya untuk paham hal seperti ini, atau merasa ini barang mahal dan sedikit diutak atik saja mungkin akan merusaknya, hasilnya, ya gak akan kemana mana, mereka gk akan paham cara kerja atau bagaimana membuatnya berfungsi, kecuali dengan membaca buku petunjuk yang sering kali sama membingungkannya.

Pertanyaan VCR sering terjadi dihidup kita, dihidupku terutama

Pertanyaan seperti, bagaimana cara mengajak ngobrol orang baru, padahal kita tau, duduk saja disampingnya dan mulai obrolan, thats it, itu saja, lakukan saja, persis seperti anak kecil yg langsung saja mengotak ngatik. Namun sisi dewasa kita berbeda, hal yg simpel diatas akan menjadi hal yg rumit dan sulit, muncul pertanyaan, "bagaimana kalo dia tidak mau mengobrol?, bagaimana jika dia sibuk ? Atau aku kurang ganteng,atau apapun itu", akhirnya membuat kita overthinking dan gk jadi ngobrol.

Atau pertanyaan bagaimana menawarkan produk kita, pdahal hanya, ya tawarkan kan , atau buat proposal penawaran, selesai ,tolak atau terima

Tpi pertanyaan VCR terjadi, bagaimana jika dia membenci saya, bagaimana jika hubungan kita rusak, bagaimana jika produkku gk menarik dll ?


Atau saat kita mengajak kencan gebetan kita dan banyak contoh lain.

Overthinking sangat menyiksa,  seperti yg terjadi padaku tentang mencari kerja,  dia menekanku dan membuatku gk nyaman untuk mencari kerja pdahal aku sangat butuh,  plus akhirnya aku sering menghindar dan ya pergi berlibur,bukannya malah menyelesaikan masalahku,tpi hanya menghindarinya. 

Tentu ini tidak akan menyelesaikan masalahku dan membuatku puas, malah membuatku bingung dan makin depresi dengan kehidupan.

Semua berawal dari persimpangan di pertanyaan VCR ini, sekarang terserah anda, mau anda bikin repot, rumit, atau hanya sekali klik pada tombol dsn biarkan semua terjadi apa adanya.

Toh kita semua tahu, tidak ada yg benar benar kita tahu dalam kehidupan ini, bahkan ketika anda berpikir anda tahu, sebenernya juga gk tahu kan. Biarkan saja semuanya, lakukan saja yg terbaik, kita tidak pernah tau hasil akhirnya, itulah yg membuat kehidupan menarik
Download

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Balasan
    1. terima kasih telah berkunjung ke blog sederhana saya, jika saya boleh meminta, apakah kita bisa saling bertukar kontak ?

      Hapus