Yang aku rasakan saat mantanku menikah (Bagian kedua)

Sepertinya post ini memang lanjutan dari post pertama, namun ada beberapa fakta yang baru aku tau.
Kamu tau la, aku tipe orang yang bodo amad sebenernya dengan urusan permantanan, maksudku aku gak stalking, gak tanya kabar, gak ngecek kondisi dia ya apa, dan ya paling cuma temen-temen brengsekku yang bagikan kabarnya, dan aku cuma, "ooh.."



namun setelah percakapanku dengan teman-teman di Jetos, aku tiba-tiba tertarik memikirkan semua yang terjadi. ini fakta-fakta yang sebenernya terjadi yang harus direvisi dari post pertama.
1. mantanku tidak menikah waktu itu (dia hanya tunangan)
2. tapi saat ini (setahun kemudian) dia sudah menikah
3. Tapi karena waktu aku menulis post itu aku tidak tau, ya anggaplah itu murni responku.

dan sekarang aku ceritakan bagian keduanya, apa yang aku rasakan dan apa opiniku dalam hal ini.

Berbeda dari dulu yang diriku dikuasai ketakutan dan kebingungan terhadap respon tubuhku, kali ini semua terlihat jelas. semua ini bermula saat aku bertemu teman-temanku, dan obrolan mengalir seperti biasa.namun tiba-tiba temenku nyeletuk bahwa mantanku sudah menikah beberapa minggu lalu, tiba-tiba hatiku seperti nyeri, jantungku maksutku, seperti ada beban yang berat disana, namun anehnya, badanku sudah siap, aku masih bisa bicara dengan tenang, emosi stabil, pikiran tetap fokus, dan tetap mengobrol seperti tidak terjadi apa-apa.

sebenernya aku agak heran si dengan respon tubuhku, aku kira aku bakalan hancur berkeping-keping, namun setelah itu malah aku bisa "lega" dan lebih bebas dari pada sebelumnya.

Kemudian ini opiniku, beberapa waktu lalu teman SMAku mengajak meet up kan di Jetos, kemudian temanku mulai membahas tentang perasaan ditinggal nikah, mereka bicara seperti itu adalah perasaan yang sangat buruk, pengalaman buruk, lalu aku membagikan kisahku,

 aku bilang " lo kok aku beda ya, saat mantanku menikah, pada akhirnya aku malah lega gitu ", 

temenku yg setuju denganku juga bilang "iya si ya, kayak akhirnya gk ada harapan lagi, akhirnya kita mendapatkan kepastian, oh berarti dia bukan jodoh kita, dan itu membuat kita rela, gak terikat dan akhirnya lega dan bebas"

dan memang itulah sebenernya yang terjadi kan ? kita sebagai manusia sering kali ketakutan berlebihan atas peristiwa yang harusnya kita hindari, sebuah pil pahit yang harus kita telan, namun saat itu terjadi, respon kita malah berbeda dari yang kita bayangkan, malah kebalikannya.


So, akhirnya aku terus mengobrol sama temanku ini, sebagai sesama orang yang memiliki cinta dimasa lalu ( dan semua orang pada dasarnya punya kan ? ) . 
aku berkata, " Sebenernya tentang masa lalu, ya hanya masa lalu saja kan ? kita tidak usah terlalu menghayati cerita itu, kadang saat kita cerita tentang masa lalu kita keteman-teman, bukan berarti kita kita tidak bisa move on, tapi ya itu adalah topik yang menarik saja, misal saat bertemu teman SMA, ya yang kita ceritakan mantan SMA dong, gak nyambung dan gak seru kalo cerita mantan pas kuliah."

dan dia setuju. 

So, maksudku hidup berkembang, kita tidak bisa hidup lagi dimasa lalu. dan kita masih akan lagi dan lagi, mengalami kisah cinta yg naik turun seperti ini, namun bukankah itu yg menarik dari cinta ?

Posting Komentar

0 Komentar