"Aku berlari dan terus berlari, terus berjalan dan bergerak tanpa tujuan yang pasti, yang aku tau hanyalah lelah hati ini, dan akan terus begini hingga waktu terhenti"
Mari bicara tentang petualanganku, akhir-akhir ini aku sedang gila berpetualang, hingga sepertinya aku punya prinsip, hari minggu tanpa pergi berpetuakang adalah hari yang sia-sia.bahkan jika harus melalu gunung, pantai, hutan beratus ratus km jauhnya, berangkat pagi pulang malam, aku lewati. cukup gila si..
lalu mengapa bisa seperti itu ?
Aku akhir-akhir ini hidup dalam sebuah prinsip berupa "penanda waktu", prinsip ini berbunyi " waktu saat kita hidup tidak dihitung berupa tanggal, jam menit maupun detik, waktu kita hidup dihitung berdasar momen yang kita lewati".
Mari aku beri contoh, saat kita bekerja atau sekolah kita hidup dalam sebuah lingkaran rutinitas, sangking rutinnya, otak bagian ingatan kita senantiasa menghapus ingatan itu secara berkala, misal setiap senin sampai jumat kamu berada didepan komputer, jadi otak menganggap bagian itu gak penting dan mendelete momen itu, atau saat kamu diperjalanan dijalan yang sama selama bertahun-tahun lamanya, kamu akan melupakan dan melewatkan momen perjalananmu, karena sudah biasa, memang akan ada yang berubah ?
Tapi coba, dalam satu rutinitas tadi ada sebuah "sapi ungu", misal tiba-tiba disekolah ada siswa yang eek dicelana , atau pas dijalan tiba-tiba ada momen kecelakaan, saat seperti inilah kita bakalan ingat dengan jelas kejadiannya dan kapan itu terjadi.
Program menghapus otomatis dari otak kita ini sebenernya baik, ya biar otak kita bisa fokus ke hal yang penting dan gk mengingat apa yang gak penting dan mengefisienkan kerja otak kita, namun hal ini juga hadir dalam sebuah konsekuensi, apa itu ?
konsekuensinya datang dalam bentuk "pemotongan waktu", tentu kita pernah mengalaminya saat teman kita tiba -tiba bilang , "wah gak kerasa udah 1 tahun ya kerja, wah gak kerasa ya udah 5 tahun kita gini-gini aja, ya kan ? ini yang aku sebut sebagai "pemotongan waktu", waktu bergerak sama sebenernya, 1 tahun ya 1 tahun, namun karena kita gak memiliki banyak momen, dan idup kita rutinitas itu itu aja , ya kita rasanya bergerak begitu cepat, sama seperti saat kita meskip dan mempercepat video diyoutube, kita loncati ke hal yang penting saja, al hasil video yang lamanya 1 jam jadi cuma 10 menit, Lalu bagaimana jika itu yang terjadi dihidup kita ? bagaimana jika kita hidup 80 tahun , tapi eh kerasanya hanya 20 tahun, karena kita lupa mematikan fitur skip, dan tiba-tiba kita sudah sampai diakhir video, diakhir masa tua kita ?
agak menakutkan si ya ? tapi itulah kenyataannya, tentu kamu ingat dengan jelas, seperti baru sja kemarin SMA, baru kmrin kuliah, sekarang udah 25 an aja ? ya kan ? lalu bagaimana cara melawannya ?
Solusi dariku adalah memperbanyak penanda waktu yang aku sebut sebagai "momen", momen dapat memperlambat waktu dan memperbanyak ingatan kita, dan cobalah sesekali menghancurkan rutinitas dan memperbanyak sapi ungu berupa kenangan dan momen yang bisa dikenang dan diingat.
momen ada dalam berbagai bentuk, cari tau sendiri apa yang berarti dan kuat bagimu, dari penanda waktu inilah, hidup kita bisa jauh lebih berarti dan terasa.
lalu apa hubungannya dengan petualanganku ? petualanganku juga bersifat sebagai penanda waktu, aku tentu masih ingat kapan dan sama siapa petualangan-petualanganku, dan inilah komitmenku, setiap minggu, disaat aku libur, aku akan menggunakannya sbg penanda waktu, supaya aku tidak kehilangan momen dan habisa dalam rutinitas kantor.
sebenernya bukan hanya petualangan, membuka bisnis,mempunyai pacar, menikah, mencapai sesuatu juga merupakan penanda waktu.
jadi, mulailah petualanganmu, buatlah penanda waktu, tantang dirimu
0 Komentar