Kita terlalu sama untuk bersama

 "Setiap orang pasti pernah jatuh cinta, rasanya dunia seperti milik kita, namun saat benih cinta tidak berhasil tumbuh, dunia seakan meninggalkan kita"


    Entahlah apa yang aku fikirkan malam ini, aku kira aku sudah banyak belajar tentang cinta, namun yang aku pahami akan segera hilang saat menjalani cinta yang baru, dan rasanya tidak akan pernah belajar, dan selalu membuat kesalahan yang sama , kenapa bisa begitu ?.

    Kata orang kalo kita milih pasangan, carilah yang banyak persamannya dengan kita, jadi kita gampang menyatunya, gak sering bersinggungan karena beda pendapat atau beda keinginan, tapi ada juga yang bilang, cari pasangan yang beda dengan sifat kita, kenapa ? supaya saling melengkapi, lalu mana yang benar ?

    Mungkin keduanya benar, tapi menurutku hal yang seperti itu tidak terlalu penting untuk difikirkan, pada akhirnya semua keputusan untuk bahagia atau tidak tergantung pada kita, bukan pada pasangan kita.

    Mari aku kasih contoh, dulu pernah gak si, suka sama seseorang, gak usah macem macem deh, dia nyapa kita aja, atau ngajak kita ngobrol, seneng gak ?, pasti seneng dong, atau pernah gak dulu nerima pesan dari dia, sms kek, WA kek, intinya pesan aja, gk usah telpon, atau dia ngebales story kita, seneng gak ? Senengkan ? rasanya kayak kita udah gak butuh apa-apalagi hari itu untuk semangat menjalani hari.

    lalu, kemana semua itu pergi ?

Kenapa pada akhirnya, kita terlalu menuntut pasangan kita A,B,C sampek Z ? apa yang salah dengan hati kita ?

    Akupun begitu, manusia cepat berubah, manusia lebih takut kehilangan dari pada mendapatkan, pada akhirnya aku masih enggak terlalu paham dengan wanita dan perilaku hubungan, aku masih perlu banyak belajar.

    Lalu mengapa kita terlalu sama untuk bersama ? Aku pernah menyukai seseorang, sangking samanya kami, mulai dari warna baju, warna kesukaan,apa yang dia pikirkan, tempat yang dia sukai, hampir semuanya sama denganku, bahkan aku gk perlu susah susah nyamain baju kalo misal ketemuan sama temen-temen lainnya, dan mesti dibilang," lo kalian janjian ya ?" padahal enggak.

    Tapi semua pada akhirnya berjalan gak begitu lancar, mugkin aku yang terlalu cupu apa gimana, mungkin umur juga segini, mungkin juga karena tabungan yang masih ala kadarnya, entahlah, makin kesini bukannya makin berani untuk memulai hubungan tapi makin takut salah langkah, salah memilih.

    lalu seperti kata dia akhir akhir ini, sebenernya sampai kapan hidup kita akan seperti ini, berangkat pagi pulang sore, nungguin weekend ? apakah kita akan selalu seperti ini ? entahlah, mungkin sampai kita mati fikirku.

    Dalam pertanyaan seperti itu aku berfikir, coba aku kaya raya, mungkin aku bisa ngasih pilihan yang lain untukmu. hidup sesukamu, bukan hidup karena tuntuan hidup yang harus terus berjalan.

    Lalu sejenak aku berfikir, sebenernya bukan mustahil untuk kaya raya, asal punya goal yang cukup rinci, mau kemana, dan fokus kesana, lupakan apa kata orang dan lihat perkembangannya, kalo kiranya pertumbuhannya bagus dan perkembangannya bagus, harusnya suatu saat bisa sampai, baiklah, mungkin sudah saatnya membuat rencana.

Posting Komentar

0 Komentar