Tentang harapan yang bergerak liar dan bagaimana menjinakkannya

 "Jika terlalu meyakini harapan, kita akan dikhianati oleh kenyataan" 



    Seseorang pernah berkata padaku, manusia bisa hidup berminggu-minggu tanpa makanan, beberapa hari tanpa minum, namun tidak sedetikpun tanpa memiliki harapan.

    harapan membuat seseorang terus maju, walaupun kondisinya tidak memungkinkan, harapan terus membuat seseorang merasa hidup saat melewati berbagai penderitaan, walaupun pada kenyataannya harapan yang dia harapkan tidak sejalan dan cenderung mengkhianatinya.

    Jadi apa itu harapan ? harapan menurutku adalah sebuah pemahaman atau kepercayaan bahwa suatu saat sesuatu yang kita inginkan dapat terwujud.

    harapan, asa, angan-angan, berjalan seperti bahan bakar mental kita yang terus menerus membuat kita berjalan, sedikit demi sedikit, terkadang berlari, terkadang merangkak, terkadang penuh keberanian, terkadang ketakutan, hingga sampai dititik dimana harapan itu terwujud.

    sayangnya entah bagaimana kita belajar dan berkembang, kita masih saja dapat masuk kedalam perangkap harapan.

    apa itu perangkap harapan ? Padahal kita sering sekali mengalaminya, namun banyak dari kita yang enggak sadar bahwa kita sedang berguling-guling, berenang renang dalam perangkap harapan. 

    Harapan datang dalam berbagai bentuk, namun dapat diseragamkan dalam 2 tipe umum, harapan yang jinak dan bisa kita kendalikan, sedangkan satunya yang liar yang dapat melukai kita jika kita tidak hati-hati dalam menanganinya.

    harapan jinak cukup umum untuk kita tahu, terutama jika harapan itu ada dalam kendali kita sendiri, sebuah dikotomi kendali, misal harapan nanti malam mau makan apa dengan uang kita yg cukup banyak, harapan bagaimana kita mendapatkan badan yg sehat dengan kita berolahraga dll. Meskipun masih bisa untuk melukai kita, namun toh lukanya juga bisa kita sembuhkan sendiri dgn cepat.

    Namun harapan yang liar cukup berbeda, dan ini yang akan kita bahas lebih jauh. harapan liar datang menyerang seolah olah kita bisa memegangnya dan mengendalikannya, namun begitu mendekati hari yg diputuskan, dia bergerak liar tidak dapat diprediksi dan seringkali membuat kita terus memungkinkan kemungkinan buruknya, atau bahkana akan membuat kita mati rasa.

    harapan liar terjadi karena kita salah dalam meletakkan pondasi harapan tersebut berasal, alih alih kita memberi kendali faktor utamanya pada diri sendiri, eh malah kita kasihkan ke orang lain, atau pada hal hal yg gk jelas, ya sudah, terima saja akibatnya.

    atau juga kita masuk dalam ilusi harapan, ilusi harapan terjadi seolah olah kita yang memegang harapan, namun ternyata bukan, dan di saat terntu harapan ini berbalik dan menyerang.

Lalu bagaimana cara mengelola harapan ?


silahkan baca post yang berjudul "ijinkan aku meminjammu sebagai sebuah tujuan"

Posting Komentar

0 Komentar