Mencoba Berdamai dengan Kekhawatiran

"Dan aku berjalan tanpa arah menuju atas gunung, mendaki ke atas bukit, merenungi diri sendiri atas semua kekhawatiran yang terjadi"

  

 
Pagi ini aku berada dikaki gunung arjuna, aku berjalan tanpa arah tanpa tujuan, hanya ingin berjalan dan menikmati pagi.

    Seperti halnya kesendirian di waktu yang lainnya, kesendirian kali inipun aku isi dengan berenung dan mempertanyakan banyak hal. akupun mulai memikirkan karir, cinta dan sebagainya, lalu aku terjebak dalam siklus kekhawatiran tiada henti. 

    Siklus kekhawatiran berlaku seperti ini, "kamu memikirkan sesuatu dan kamu khawatir akan apa yang akan terjadi, tentang efeknya tentang hari esoknya. Lalu kamu akan semakin memikirkannya dan menjadi semakin khawatir akan hal hal yang gak bisa kamu kontrol, lalu diujung pikiranmu, kamu khawatir karena kenapa kamu bisa sekhawatir ini, lalu kamu akan khawatir akan kekhawatiranku karena kamu khawatir, gak jelas kan ? pusarannya makin lama makin dalam aja.

    Lalu aku berhenti berjalan dan memandang kearah bawah, pada kaki gunung, pada lembah dibawahnya, Lalu aku mulai berfikir, 
"aku ini umur berapa sih sekarang ? 26 kan, bagaimana  mungkin aku hidup selama 26 tahun, tapi belum mendapatkan jalan keluar akan masalah ini ? maksudku dari lingkaran setan kekhawatian ini.

    Lalu saat aku menulis ini, aku berada dikafe yang ramai, dan aku khawatir orang akan menyapaku, mengusirku karena memakai kursi isi 4 orang untuk diriku sendiri, ayolah dude ! lagian emang gak ada kursi lagi kok.

    Dalam perenunganku diatas gunung tadi akupun seperti mendapat pencerahan, seperti keluar dari infinite loops dalam neraka lucifer dengan berpikir sederhana seperti ini, "bukankah aku berumur 26 tahun dan selama 26 tahun ini aku mengalami banyak hal, banyak masalah dan banyak kekhawatiran juga ? "

    Maksudku jika aku datang ke bank ingatanku dan menarik beberapa deposit kenanganku aku akan takjub dengan begitu banyaknya masalah, kekhawatiran, ketidak berdayaan dan bahkan pernah aku tidak tau besok bisa makan apa enggak ?

    Dan nyatanya aku masih baik baik saja hingga akhir-akhir ini, malah terus bertumbuh, kekayaanku bertumbuh begitupun orang-orang disekitarku. 

    Nyatanya walaupun berbagai masalah datang bertubi-tubi, entah bagaimana masalah itu dapat terselesaikan, entah dengan kemenangan atau dengan kegagalan , tapi aku bisa melewatinya dan aku baik-baik saja.

    Dan aku akhirnya percaya bahwa kegagalan sejati hanyalah ada 1, yaitu kematian, dan selama kita hidup, masih banyak yang bisa terjadi.

    Lalu pemikiran sederhana ini membawaku ke satu hal, bahwa kita enggak perlu khawatir-khawatir bgt, tentang hidup kita dll, cukup kumpulkan saja bukti-buktinya bahwa aku bisa hidup layak, maka dari itu aku mencatat dan membukukan laporan keuanganku, dengan begitu bagaimanapun aku bisa mendapatkan bukti dan keprcayaan bahwa apapun yang terjadi , aku bertumbuh.

    Dan juga dengan hilangnya kekhawatiran, itu berarti aku bisa terus melaju tanpa ragu-ragu, mencoba banyak hal, termasuk mengatakan bahwa aku mencintaimu , termasuk tanpa ragu bahwa aku akan ditolak, atau aku akan dibenci dan dilupakan.

    Dan sebagai penutup, ada 1 quote favoritku tentang kekhawatiran
"70% dari kekhawatiran yang kita pikirkan, tidak pernah terjadi"

lalu kenapa menghabiskan waktu memikirkannya, jika kamu ada waktu, lebih baik gunakan waktunya untuk berusaha, belajar atau mungkin berolahraga, itu akan mengurangi kekhawatiranmu.

-end Quotes

Posting Komentar

0 Komentar