Tentang memimpin diri sendiri

 "Pemimpin adalah orang yang dapat memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain"- Hazbi 2011


    Sudah lama aku tidak mendengarkan kata-kata itu, kata yang sering dibicarakan oleh seniorku, ketua OSIS 32 Mas Hazbi, saat disore hari, saat hiruk pikuk sekolah sudah mereda dan aku menunggu untuk wawancara, dan hingga saat ini, kejadian ini mempengaruhi banyak sekali jalan cerita hidupku. Kata-kata itu membekas dibenakku, dan sering kami bicarakan dari waktu kewaktu, seperti mantra yang diturunkan dari generasi ke generasi.

    Hingga dipagi hari ini aku bertanya dan mempertanyakan kembali apa sebenernya makna atau arti kata-kata itu ?

  Jadi apa itu pemimpin ? mari kita minta bantuan teman kita A.I ChatGPT  untuk merumuskannya :

    "Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin, mengarahkan, dan memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau visi yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dapat memiliki berbagai macam posisi dalam sebuah organisasi, seperti manajer, direktur, CEO, atau ketua tim. Namun, posisi tidaklah segalanya untuk menjadi pemimpin, karena pemimpin dapat muncul dari berbagai level dan posisi dalam organisasi."

    Tapi dari sebegitu banyak definisi, favoritku tetap definisi diatas, definisi lamaku,  bagiku kalimat singkat diatas memiliki makna yang entahlah, ringan tapi sangat dalam. karena Nabi Muhammad S.A.W sendiri pernah bersabda bahwa yang paling susah adalah berperang dengan diri sendiri.

    Tentang memimpin diri sendiri bagiku berarti sangat luas, mulai dari hal remeh seperti sikat gigi sebelum tidur, hingga hal besar seperti bekerja , mengejar impian kita dengan terus-terusan disiplin belajar dan berlatih setiap hari.

    Aku dulu tidak pernah benar-benar memahaminya, meskipun aku sering mendengarnya waktu itu, aku selalu merasa aku sudah menjadi pemimpin yang baik, acaraku sukses, rapat selalu berjalan dengan lancar dan anggota-anggotaku mempercayaiku sebagai pemimpin, tapi akhir-akhir ini aku mulai mempertanyakan kembali, bagaimana memimpin dengan benar ?

    Menjadi pemimpin juga terkadang berlaku hukum timbal balik, misalkan, kamu orang biasa-bisa saja, tidak memiliki tanggung jawab, tidak ada orang-orang yang kamu lindungi, akhirnya kamu akan menjadi orang yang biasa-biasa aja, tidak memiliki tujuan, hidup hanya mengalir bahkan cenderung menyalahkan diri sendiri mengapa hidup begini begini saja ?

    Sedangkan orang yang sama, jika tiba-tiba dia diberi tanggung jawab dan kepemimpinan, hanya akan ada dua hal yg terjadi, pertama dia menjadi pemimpin yang buruk, organisasinya berantakan, project-projectnya berantakan dan lain-lain, tapi sisi baiknya, dia akan belajar dan mungkin suatu hari dia menjadi pemimpin yang baik. kemungkinan kedua adalah dia bisa menjadi pemimpin yang baik, organisasinya akan maju, orang-orang akan suka dengannya , dan orang-orang juga akan percaya kepadanya sebagai pemimpin yang baik.

    Lalu apa penyebab mengapa ada pemimpin yang buruk dan pemimpin yang baik ?

    Ini hanyalah sekedar opiniku saja pembaca, jadi kalian boleh saja tidak setuju, namun bagiku pemimpin yang buruk hanyalah kondisi sesaat, bisa jadi karena dia masih baru dan belum berpengalaman, atau bisa jadi karena dia memiliki konflik kepentingan, misalkan dia serakah  atau memang karena tidak menempatkan hatinya diorganisasi tersebut dan merasa terpaksa menjadi pemimpin didalamnya .

    Sedangkan dilain sisi, mengapa ada pemimpin yang baik ? bisa jadi karena dia menempatkan hati, jiwa raga dan waktunya untuk organisasi tersebut, seakan-akan organisasi tersebut adalah dirinya. atau bisa jadi karena pengalaman-pengalaman pahit dimasa lalu dan dia ingin memperbaikinya, dan karena dia memiliki kesadaran penuh atas dirinya bahwa segala tindakannya akan berpengaruh dan mempengaruhi akan apa yang dia pimpin.

nah disinilah obrolan kita mencapai titik puncaknya.

    Aku percaya bahwa tindakan pemimpin seperti riak ditengah kolam, riak kecil yang dilakukannya akan terus menyebar, membesar hingga sampai diujung kolam, dan inilah yang aku baru sadari setelah 12 tahun.

    Bahwa apa yang kita lakukan, sedikit banyak akan berpengaruh pada apa yang kita pimpin,misalkan  kita semangat, organisasi kita juga akan bersemangat, kita sedih, organisasi kita juga akan merespon dengan sikap kebingungan, kita marah-marah, organisasi kita akan berbalik kekita dengan aura ketakutan.

    Aku tidak hanya berbicara dilingkup organisasi, bahkan dibisnis, dan pekerjaan, bahkan dikeluarga kita sendiri, sering kali perilaku anak atau pasangan merupakan cerminan dari apa yang kita lakukan . 

    Dan inilah mengapa tulisan diatas itu benar dan harus digantung tinggi tinggi di ruang OSIS, apapun tindakan kita berpengaruh, sekarang pertanyaannya adalah, jika dunia luar merespon terhadap bagaimana kita memimpi diri sendiri, lalu bagaimana cara kita untuk memimpin diri sendiri dengan baik ?

    Ini yang aku juga belum tau, btw aku masih umur 26 dan tidak mengetahui banyak, jadi kalian bebas untuk mencari, belajar dan mengembangkan versi kalian masing-masing. Mungkin dengan belajar untuk hidup lebih disiplin lagi, mungkin dengan lebih menghargai diri sendiri, menepati janji saat berjanji dengan diri sendiri, mengejar mimpi , mencoba melawan rasa malas dan takut, dan apapun itu, tidak ada yang benar yang ada adalah yang baik dan benar untukmu.

    jadi inilah tulisan pendekku saat tiba-tiba teringat motto dari OSIS dulu, dan fundamental ini sangat berguna ternyata dimanapun kita ada didunia ini. dan seperti kata seseorang yang aku lupa siapa, "Baik-baiklah dengan diri sendiri, karena bagaimanapun kamu mengahabiskan waktu terbanyak dihidupmu dengan dirimu sendiri".

Afin.



Posting Komentar

0 Komentar