"Yang ingin aku katakan, hampir dari kita semua mengetahuinya, sesuatu yang basic, sesuatu yang mendasar, bahkan bisa jadi adalah menjadi salah satu hal yang mendasar bagi kebahagiaan kita"
Aku mengalami badai ini setiap hari, dan itu melelahkan, pembaca mungkin juga sering mengalami hal yang sama, baiklah aku akan memberikan beberapa contoh.
Menurutmu, butuh berapa lama untuk menyelesaikan menyapu dan membersihkan kamar ukuran 4 x 3 meter ? 1 jam ? tentu tidak, 5 menit bahkan sudah lebih dari cukup, bagaimana dengan melipat baju ? mungkin 10 menit, membaca buku, mungkin 15-30 menit dan itu sudah lumayan banyak halaman dan cukup melelahkan.
Tapi mengapa susah untuk dijalankan ? melipat baju mungkin hanya butuh 10 menit tapi keputusan untuk melipat baju kita butuh waktu ber jam-jam sambil scrool reels instagram atau youtube dan menyakinkan diri dengan pembenaran bahwa itu benar, baik dengan alasan bahwa kita butuh hiburan atau kita butuh tambahan ilmu pengetahuan dan itu baik.
Kita semua pasti sering mengalami penundaan seperti ini, namun kita akan marah jika kita disebut penunda atau bahkan pemalas, karena jauh didalam diri kita, kita meyakini bahwa kita orang yang rajin. jadi sebenarnya dari manakah semua ini berasal ?
Aku memiliki keyakinan bahwa kemalasan dan penundaan adalah salah satu mekanisme otomatis dari otak bawah sadar kita untuk melindungi kita, yap sekali lagi "untuk melindungi kita". melindungi kita dari apa ? bisa jadi seperti overwork, melindungi badan kita dari kecapek an dll, semacam sistem pengereman otomatis. namun sayangnya kita terlalu sering menggunakannya, hingga kita enggak melakukan apa-apa yang penting.
lalu bagaimana solusinya ?
Mari kita mengingat waktu kecil, saat kita sekolah dan diberikan PR (pekerjaan rumah ) dan dikumpulkan minggu depan, kira-kira kapan kita akan mengerjakannya ? langsung sepulang sekolah atau H-1 sebelum dikumpulkan, atau bahkan pagi harinya sebelum dikumpulkan ? sepertinya tanpa kalian jawabpun, kita tau jawabannya.
Maka solusi dari semua penundaan adalah deadline, tentu deadline yang bukan sembarang deadline, deadline yang keras dan berisiko, deadline yang membuat kita semua panik, dan terjaga sepanjang malam untuk menyelesaikan tugas kita, deadline yang misal terlewat, akan mengancam kehidupan kita atau minimal harga diri kita.
Nah disinilah ujung bahasan kita kali ini terbelah, dengan memahami sifat penundaan yang sangat terpengaruh oleh deadline, kita mejadi paham, bahwa ada dua jenis penundaan.
1. penundaan dengan deadline yang jelas dan terstruktur.
Misal tugas mingguan, makan setiap hari, masuk kerja jam 8, laporan harian/mingguan/bulanan dari pekerjaan, yang tentunya jika tidak kita kerjakan kita akan mendapatkan teguran dan konsekuensinya.
2. penundaan tanpa deadline
Dan disinilah letak semua masalah dari para penunda, sering kali tidak ada deadline dalam beberapa hal dalam hidup manusia.
hal-hal seperti, kapan nikah, kapan lulus, kapan kaya, kapan beli rumah, dan kapan-kapan yang lainnya.
Mereka semua tidak memiliki deadline, oke, mungkin kita bisa memberi diri kita deadline, tapi kembali lagi , deadline harus bersifat keras dan berisiko, sedangkan hal-hal seperti kapan lulus kuliah, kapan nikah, resikonya tidak terlalu terlihat nyata, hingga semuanya terlambat.
Bayangkan untuk tugas mingguan, jelas sekali, dalam waktu 1 minggu kita harus menyelesaikan, baik itu dicicil 7 kali dalam 7 hari atau kita kerjakan di 1 hari, atau kita akan menerima resikonya.
Naik lagi tugas tahunan seperti skripsi, jelas startegi yang sama tidak berlaku, kita harus menyicilnya dalam waktu 12 bulan, dengan progress yang jelas ditiap bulannya, namun kebanyakan dari kita santai diawal, panik di 3 bulan terakhir, hingga full power begadang tiap malam untuk menyelesaikannya, tentunya kualitasnya akan berbeda diantara keduanya.
lalu bagaimana dengan hal seperti menikah, yang jelas gak ada deadline yang jelas ? bagaimana kita akan membaginya dalam beberapa bulan ? beberapa tahun ? karena itulah tidak seperti tugas mingguan yang mode paniknya 1 hari sebelum dikumpulkan, tugas skripsi yang mode paniknya aktif di 3 bulan sebelumnya, dalam hal kapan menikah, mode panik ini tidak pernah aktif, dan ketika dia aktif, kita sudah jauh terlambat, usia kita sudah agak telat dikit, tabungan kita enggak cukup. salah satu cara untuk mendapatkan deadline , ya ketika pacar atau orang tua pacar menanyakan kesiapan kita.
lalu bagaimana denga misal kesuksesan atau persiapan tabungan hari tua ? wah itu sudah bahasan yang jauh lebih dalam dan kompleks lagi.
So, disini aku ingin menjelaskan tentang pentingnya deadline, untuk kegiatan apapun.- end quote
Afin
mei 2023
0 Komentar