" Salah satu anugerah terindah adalah kesehatan", kata-kata ini aku baca disebuah warung makan, dan bagiku yang hari ini sedang sakit, sangat tau apa maknanya.
Ilustration by Kurzgesagt |
Aku tahu ini semua hanyalah hal klise, semua orang tau bahwa sehat itu adalah anugerah, namun sering kali kita tidak sadar saat kita sehat dan cenderung mengeluh akan hal-hal lain, seperti kenapa teman bisa pergi liburan, kenapa teman bisa membeli mobil sedangkan kita tidak, atau hal yg sederhana seperti kecemburuan saat kita melihat story orang-orang di Instagram.
Namun sayangnya semua iri hati, semua ketidaknyamanan emosi tersebut akan lenyap begitu saja saat kita sakit, karena perubahan prioritas keinginan kita, kita hanya ingin, yap, ingin sehat, ingin hidup kembali normal, bahkan saat hidup sedang minus, kenormalan adalah hal mewah yang baru bagi kita.
Lalu keresahan apa yang ingin diungkapkan dalam tulisan ini ?, bagiku keresahan dalam bagaimana cara mensyukuri nikmat sehat, ada sebuah cerita bahwa suatu hari ada orang kaya yang berbicara kepada temannya tentang sebuah obat yang mujarab untuk penyakit yang dia derita yang dia beli dari german, dia berkata, " obat ini sangat ampuh dan mujarab, yang bahkan tanpanya, mungkin aku bisa mati dalam 3-4 bulan.", temannya yang miskin juga menjawab, " kalo begitu aku juga punya sesuatu yang mujarab, yang mungkin tanpanya dalam seminggu aku bisa mati", lalu dia serahkan suatu bungkusan plastik kepada temannya yang kaya tadi. lalu temannya yang kaya tadi terkejut saat membukanya, karena saat dibuka isinya hanya nasi dan lauk-pauk.
Dari cerita diatas kita kadang gagal melihat sesuatu yang sederhana dan yang penting, obat memang untuk orang sakit, sedangkan obat untuk orang sehat adalah makan, sama juga seperti minum atau bahkan menghirup udara.
Lalu bagaimana seandainya kita bisa membawa kesadaran ini, kesadaraan kita saat sakit ini kepada waktu ketika kita sehat ? , hasilnya akan luar biasa menurutku, kita cenderung akan banyak terhindar dari penyakit-penyakit hati, seperti iri dengki,hasud, sombong dll. dan bahkan kita tidak perlu mengerti atau belajar tentang stoikisme, karena dengan sendirinya kita akan menerapkannya dalam hidup kita.
Lalu, bagaimana caranya agar bisa membawa kesadaran ini kedalam pikiran kita saat kita sehat ? karena kita tau saat kita sehat, kita cenderung melupakan hal-hal dasar seperti ini ,.
Aku juga belum bisa memastikan caranya seperti apa, mungkin jika kita jabarkan dari hal yang kecil yang kita bisa mulai dengan menulis catatan seperti yang aku lakukan saat ini, apapun bisa dengan berdasarkan konsep pada kemampuan kita untuk mengingat kembali perasaan saat kita sedang sakit, kemudian mensyukurinya.
Dan ya seperti hal-hal lainnya, saat tubuh kita sakit biasanya jiwa dan pikiran kita sembuh dan sadar, namun saat tubuh kita sembuh, jiwa dan pikiran kita cenderung sakit, itu semua bisa jadi adalah mekanisme penyeimbang dari tubuh, namun entahlah, aku bukan ahlinya dalam hal ini, dan sampai jumpa pada tulisan lainnya.
0 Komentar