" dalam urutan ilusi waktu, tidak ada masa lalu, tidak ada masa kini, tidak ada masa depan, semua terjadi bersamaan " -kurgezats
Apa-apaan tulisan ini ? maksudnya apa ? bagaimana mungkin waktu saling terjadi dan berhimpitan, bertumpukan ? padahal disebut Timeline ya karena mereka berjejer disatu garis kan ?
tapi mari melakukan eksperimen pikiran secara sederhana. ada 2 sampel pikiran, pertama, jika takdir kita sudah fix, maka sebenernya apa yang terjadi dimasa depan juga sudah fix kan ? berarti bisa saja sudah terjadi, sama seperti sebuah film, atau kaset VCD, kita memang masih dimenit ke 10 atau ke 15, tapi keseluruhan film yang diputar selama 1,5 jam sudah tidak dapat lagi di rubah.
eksperimen berikutnya adalah, coba ingat ingat kenangan tahun 2021, 2018, 2019, dan kamu mungkin akan menangis dan menyalahkan waktu dan berucap, "gila ya, udah 5 tahun aja, mengapa waktu itu cepat sekali berlalu ?"
tapi setelah itu coba bayangkan dirimu ditahun 2019 mengetahui itu, mengetahui kamu yang ditahun 2024 melihat kenangan itu, membayangkan kenangan itu, mengawasimu dan menyesalinya , apa yang kamu rasakan ? fenomena apa yang kamu rasakan ? rasanya seperti setiap tindakan kita dikontrol dan diawasi penuh kan ?
tapi itulah kenyataannya, bahkan saat aku menulis ini, aku tahu dan aku sadar, bahwa beberapa tahun kemudian aku akan membaca tulisan ini lagi, dan aku dimasa depan , ditahun 2025, 2030 akan membuka jendela ruang dan waktu itu, dan mengingat detail saat aku menulis ini dengan keyboard baruku, yang mungkin sekarang sudah menjadi keyboard lama dan butuh keyboard baru.
Lalu dengan segala informasi ini, apa yang bisa kita lakukan ? lihat saja segala kemungkinannya, katakanlah manusia selalu takut bahwa Tuhan selalu mengawasi, kenyatannnya manusia tetap berani melanggarnya, tapi bagaimana selain tuhan, dirimu dimasa depan juga ikut mengawasinya, malu dan menyesali segala yang kamu lakukan dimasa kini yang membuatnya rugi dimasa depan ?
aku menganggapnya kita dimasing-masing zona waktu adalah pribadi yang berbeda-beda, katakanlah afin pas SMA, afin kuliah tentu adalah afin yang berbeda dengan afin sekarang, atau afin saat jadi pejabat publik nanti dimasa depan.
tapi tentu semua afin saling terhubung dalam untaian takdir dan saling mengawasi, dan semua afin mungkin akan setuju, bahwa realitas afin yang terbaik selama ini masih dipegang oleh afin SMA, mungkin seiring berjalannya waktu penilaian ini akan berubah.
dan ini hanya satu persepektif saja, satu individu saja, katakanlah aku mempunyai istri dan anak, akan ada berapa versi dari kita, dari pilihan pilihan kita yang saing terhubung ? entahlah, cukup rumit tapi cukup menyenangkan untuk menjadi eksperimen pikiran.
so, tetaplah dan berusaha menjadi dirimu yang terbaik dimasa apapun, bukan untuk orang lain, tapi untuk dirimu sendiri, seperti kata kaptain Tsubasa
-End Quote
0 Komentar